Cari Blog Ini

Minggu, 06 Agustus 2023

Kiat Menulis Karya Fiksi

 

Penulis        : Lis Andriani

Judul             :    Kiat Menulis Karya Fiksi

Resume ke    : 9

Gelombang     : 29

Tanggal            : 14 Juli 2023

 Setelah seharian berkutat dengan berbagai kegiatan, rasanya begitu lelah, ingin istirahat. Tapi tiba-tiba teringat bahwa malam ini ada jadwal pertemuan pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh Komunitas Belajar Menulis Nusantara. Malam ini sudah memasuki pertemuan ke-9 dengan mengusung tema Kiat Menulis Cerita Fiksi bersama Sudomo, S.Pt sebagai narasumber.

    Membaca tema yang sebelumnya beredar melalui flyer, rasanya saya ingin menyanyikan lagu Sorak-Sorak Bergembira. Kenapa? Ini aku banget…hehehe…

    Saya sudah ‘berkenalan” dengan Dian Yasmina Fajri, Muhammad Yulius, dan penulis  fiksi lainnya melalui majalah Annida sejak jaman masih pakai seragam putih biru sampai sekarang anaknya pakai seragam putih abu-abu. Kegemaran akan membaca karya fiksi tak pernah berubah seperti Mentari yang tak  pernah jemu menerangi semesta. Cieee….

    Kali ini narasumber menggunakan alur Merdeka belajar dalam penyamapiannya. Langkah pertama dari alur ini adalah : pertama, mulailah dari diri. Jawablah pertanyaan pemantik seperti seberapa sering kita menulis cerita fiksi?, Mengapa kita tertarik untuk menulis?, Apa yang kita pahami tentang menulis fiksi?, langkah apa yang kita tempuh untuk bisa menulis fiksi dengan baik?. Langkah kedua adalah Eksplorasi Konsep. Dalam eksplorasi konsep ini dapat diperdlam di sini https://youtu.be/dXX9RWxT_u8 bagi yang suka belajar melalui media video dan bagi yang ssuka belajar dengan media teks dapat melalui tautan …………..

    Beberapa poin penting dalam menulis karya fiksi adalah terutama berkaitan denga Teknik yaitu :

Pertama, Syarat Menulis Cerita Fiksi

1. Komitmen dan niat yang kuat untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai;

2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset agar cerita fiksi tetap logis;

3. Banyak membaca cerita fiksi sebagai bekal tambahan terkait teknik penulisan;

4. Mempelajari KBBI dan PUEBI;

5. Memahami dasar-dasar menulis fiksi, dan

6. Menjaga komitmen menulis cerita fiksi.

Kedua, Membuat Premis

Premis bisa diartikan sebagai ringkasan/sinopsis cerita fiksi yang mengandung tokoh, karakter, rintangan, dan resolusi hanya dalam satu kalimat. Untuk mengetahui ini premis atau bukan maka  kita bisa menjabarkannya sebagai berikut:

1. Tokoh: ...

2. Karakter: ...

3. Tantangan: ...

4. Resolusi: ...

Jika kita telah menemukannya dalam satu kalimat tersebut artinya itu sudah termasuk premis. Dalam premis ini yang masih perlu dipertajam adalah tantangan si tokoh 

Ketiga, Proses Kreatif Menulis

Untuk tulisan misalnya cerpen, setelah menemukan tema, saya lebih nyaman menentukan ending-nya dulu seperti apa. Selanjutnya barulah menentukan genre yang sesuai (romance, horor, dll). Setelah itu barulah saya membuat kerangka karangan. Kerangka karangan ( outline ) sederhana berupa tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang tulisan. Terakhir adalah mengembangkan kerangka yang telah dibuat menjadi tulisan utuh. Yang perlu diperhatikan dalam menulis adalah prinsip selesaikan apa yang telah dimulai dan jangan menulis sambil mengedit. Setelah tulisan selesai, silakan melakukan swasunting. Swasunting terkait logika cerita, penulisan, dan tata bahasa. Bisa juga meminta bantuan teman lain sebagai pembaca pertama untuk memberikan masukan.

3 | Ruang Kolaborasi

Pada alur ini saya mengajak Bapak/Ibu untuk berkolaborasi. Silakan Bapak/Ibu melanjutkan kalimat berikut ini, sehingga menjadi utuh. Boleh panjang atau pendek. Terserah Bapak/Ibu, ya

Silakan dilanjutkan kalimat berikut ini:

Brak!

Terdengar suara daun pintu dibanting. Kepalaku memutar menuju sumber suara. Kosong. Dalam remang, mataku menangkap sebuah bayang hitam. Sepertinya aku mengenalinya. Rasanya ada yang meniup tengkukku. Ah, tidak itu pasti hanya imajinasiku. Mungkin karena aku terpengaruh oleh tontonan yang baru saja kusaksikan sore tadi. Kulirik jendela yang tirainya sedikit tersingkap, bayangan itu lagi. Kuberanikan diri untuk menyingkap tirai lebih lebar. Tak ada siapa pun. Gegas ku  pasang kunci ganda ganda pada pintu untuk menjaga kemungkinan orang jahat yang menyangka aku menyimpan harta berharga.

Aku teringat headline berita yang sekilas kulihat di media sosialku “ART digorok Rampok, Uang Milyaran Raib”. Kembali aku merinding. Kucoba menelpon suamiku yang katanya sedang dalam perjalanan. Tuut…tuut..tuut…ponselnya tidak aktif. Mungkin kehabisan baterei. Tak lama berselang, terdengar suara sepeda motor suamiku memasuki halaman. Lega rasanya. Kubuka pintu, kuraih dan kucium tangannya dengan takzim. “Mengapa tanganmu dingin?” tanyanya. Aku lalu  menceritakan apa yang baru saja terjadi. Dia menuju pintu dan melongokkan kepalanya untuk memastikan ada apa di luar sana. “Tak ada apapun di  luar sana, tenanglah”, katanya sambal mengiringiku menuju kamar. Nyatanya memang tak ada apa-apa.

 

4 | Demonstrasi Kontekstual

Sebagai bentuk pemahaman mari kita menuliskan 5 tema cerita fiksi. Selanjutnya bisa dikembangkan  menjadi sebuah premis.

1.     Tak Bisa Reuni karena kita bukan Alumni

Lelaki pendiam yang dulu pergi membawa janji yang ia ucapkan sendiri kini kembali pada wanita yang pernah begitu setia hingga tak bisa lagi bertahan padanya yang tanpa kabar

2.     Kura-kura dalam lubang kelinci

Seekor kura-kura pelupa yang  terkejut  karena suara ledakan masuk ke lubang menyerupai labirin dan tidak bisa menemukan jalan kembali karena lupa.

…………….

 

5 | Elaborasi Pemahaman

Pada alur ini, kita bisa mencari referensi lain terkait materi menulis fiksi dan juga membaca karya fiksi dari penulis lain sebagai bahan belajar tambahan.

6 | Koneksi Antarmateri

Pada alur ini Bapak/Ibu bisa membuat rangkuman singkat terkait menulis cerita fiksi dari materi yang sudah kita pelajari bersama-sama

7 | Aksi Nyata

Pada alur ini, berdasarkan pemahaman yang didapat dari pemaparan sebelumnya, silakan membuat resume kelas belajar menulis pertemuan ke-9 ini dengan gaya fiksi.

Menjadi penulis fiksi bisa menulis dengan bebas namun tetap memperhatikan rambu-rambu dan kelayakan sebuah tulisan untuk dipublikasikan atau tidak.

 

Balaesang, 06 Agustus 2023

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbagi ala Sulungku

Tips dan Trik Belajar Hukum bagi Penyeleggara Pemilu

                                               Tips dan Trik Belajar Hukum bagi Penyeleggara Pemilu KPU sebagai lembaga independen yang me...