Cari Blog Ini

Rabu, 30 Agustus 2023

Menulis Buku Nonfiksi

Penulis : Lis Andriani

Judul : Menulis Buku Nonfiksi

Resume ke : 14

Gelombang : 29

Tanggal : 26 Juli 2023

Tema : Kaidah Pantun

Narasumber : Musiin, M.Pd

Bulan hampir purnama mengintip malu-malu dari celah jendela. Aku bersandar pada kusen yang tak lagi simetris membingkai pintu rumah tua ini. Rumah tua yang sudah kami huni selama sepuluh tahun terakhir ini. Sepasang meja kursi yang tidak kalah tua menemani malamku yang merupakan pertemuan ke-14 dalam pelatihan Komunitas Belajar Menulis Nusantara. Malam ini mengusung tema Konsep Buku Nonfiksi bersama Musiin, M.Pd sebagai narasumber.

Seperti biasanya, pertemuan dibuka dengan berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing peserta agar Yang Maha Kuasa meridhoi apa yang kita lakukan.

Menulis memang bukanlah hal yang mudah, apalagi harus dilakukan oleh kita yang tidak suka membaca, malah lebih sulit lagi. Menulis adalah keterampilan produktif, ini berarti keterampilan yang membutuhkan modal. Modalnya adalah banyak membaca dan mengamati fenomena yang ada. Seperti halnya melakukan hal lain, menulis pun memerlukan alasan. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan untuk menulis, antara lain:

1.     Mewariskan ilmu lewat buku.

2.     Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3.     Mengembangkan profesi sebagai seorang guru

4.     Berbagi ilmu kebaikan sebagai salah satu amal jariyah

Buku Nonfiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta dan kenyataan. Isi dari buku nofiksi adalah informasi, pengetahuan atau wawasan bertujuan untuk menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada. Adapun ciri buku non fiksi adalah:

1.     Menggunakan bahasa formal.

2.     Makna yang disampaikan adalah makna denotasi.

3.     Ditulis berdasarkan fakta.

4.     Tulisan berbentuk tulisan ilmiah popular.

5.     Meghasilkan temuan baru dan menyempurnakan ide temuan lama.

6.     Penulis memberikan analisis dan interpretasi intelektual dari data yang disajikan dalam tulisannya.

Ada 2 jenis buku nonfiksi

1.     Buku Nonfiksi Murni. Buku nonfiksi murni adalah buku yang berisi kumpulan data otentik yang dikembangkan menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket dan bukti lainnya. Contoh buku nonfiksi murni adalah skripsi, disertasi, feature, dan lain-lain.

2.     Buku Nonfiksi Kreatif. Buku Nonfiksi Kreatif adalah buku yang berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang. Contohnya adalah biografi, autobiografi, memoar, buku motivasi, pengembangan diri/psikologi, buku panduan/manual, buku pelajaran/buku teks/pendamping, ensiklopedia/kamus, buku catatan perjalanan, dan lain-lain.

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.     Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contoh: Buku Pelajaran.

2.     Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan

3.     Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

1.     Pratulis. Tahap pratulis terdiri dari menentukan tema, menemukan ide, merencanakan jenis tulisan, mengumpulkan bahan tulisan, bertukar pikiran, menyusun daftar, meriset, membuat mind mapping menyusun kerangka.

2.     Menulis draf. Menulis draf dapat dilakukan dengan enuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas dengan tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

3.     Merevisi draf. Mervisi draf dapat dilakukan dengan Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian lalu memeriksa gambaran besar dari naskah.

4.     Menyunting naskah. Penyuntingan naskah dilakukan sesuai dengan KBBI dan PUEBI. Adapun hal-hal yyang disunting adalah ejaan, tata Bahasa, diksi, Data dan fakta, legalitas dan norma, menerbitkan. Dalam proses penyuntingan ini dapat melibatkan orang lain.

Ada beberapa hambatan yang biasa ditemui dalam kegiatan menulis yaitu hambatan waktu, hambatan kreativitas, hambatan teknis, hambatan tujuan, hambatan psikologis. Hambatan ini bisa diatasi dengan banyak membaca, mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber, disiplin menulis setiap hari.

Setiap buku punya anatomi demikian pula dengan buku nonfiksi. Adapun anatomi buku nonfiksi adalah:

1.     Halaman Judul

2.     Halaman Persembahan (opsional)

3.     Halaman Daftar Isi

4.     Halaman Kata Pengantar (opsional, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.     Halaman Prakata

6.     Halaman Ucapan Terima Kasih (opsional)

7.     Bagian /Bab

8.     Halaman Lampiran (opsional)

9.     Halaman Glosarium

10.  Halaman Daftar Pustaka

11.  Halaman Indeks

12.  Halaman Tentang Penulis

Kuhempaskan punggungku ke sandaran kursi mencoba melemaskan otot pinggang yang juga sudah menua. Selesai sudah resume pertemuan ke-14 ini kutulis.

 

Balaesang, 26 Juli 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbagi ala Sulungku

Tips dan Trik Belajar Hukum bagi Penyeleggara Pemilu

                                               Tips dan Trik Belajar Hukum bagi Penyeleggara Pemilu KPU sebagai lembaga independen yang me...