Penulis : Lis Andriani
Judul : Diksi, Kata Lain dari Kata
Resume ke : 18
Gelombang : 29
Tanggal : 04 Agustus 2023
Tema : Diksi Sebagai Seni Bahasa
Narasumber : Mydearly
Mengawali resume pertemuan malam ini saya seperti kehabisan kata pembuka. Rasanya semua kata pembuka sudah kugunakan di tujuh belas resume sebelumnya. Mungkin kali ini saya hanya akan berkata “Mari kita simak penjelasan Narasumber kita, Maydearly tentang Diksi sebagai Seni Bahasa. Selamat Menyimak”.
Diksi artinya pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya
untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang
diharapkan). Diksi
memainkan peran penting dalam mengkomunikasikan ide, menciptakan gaya
penulisan, dan menarik perhatian pembaca. Pemahaman yang baik tentang diksi dan
kemampuan memilih kata-kata yang sesuai sangat penting dalam seni menulis.
Menurut Narasumber.
Diksi bukanlah gaya bahasa , tetapi sebuah
padanan kata yang bertujuan untuk memberi kesan menarik hingga mampu memikat
hati pembaca
Diksi berasal
dari bahasa Latin dengan akar kata
"dictionem." Istilah ini kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris
sebagai "diction." Dalam konteks bahasa, diction mengacu pada pilihan
kata yang digunakan oleh seorang penulis atau pembicara.
Pilihan kata yang tepat dalam diksi mampu memberikan "ruh" dan
"karakter" khusus kepada suatu tulisan. Ini berarti bahwa kata-kata
yang digunakan mampu menciptakan nuansa dan suasana yang unik dalam tulisan.
Mereka dapat mempengaruhi perasaan, pemahaman, dan persepsi pembaca. Selain
itu, diksi yang baik mampu "menggetarkan" atau
"mempermainkan" pembaca dengan cara yang dimaksudkan oleh penulis,
menciptakan dampak emosional atau estetika yang diinginkan.
Untuk mengembangkan Diksi agar menarik ada 5 trik
1.
Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. adalah menulis dengan
melibatkan indera peraba" mengacu pada penggunaan indra peraba atau
sentuhan dalam proses penulisan. Indra peraba adalah salah satu dari lima
indera manusia yang memungkinkan kita merasakan dan mendeteksi sentuhan fisik,
tekstur, suhu, dan tekanan pada benda atau permukaan.
Contoh :
Dan Anginpun
tak mampu mengeringkan luka yang pernah kau gores
2. Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman. Dalam konteks penulisan, menggunakan indera penciuman dalam penyampaian
pesan adalah cara yang kuat untuk menciptakan sebuah "aroma" atau
suasana tertentu dalam tulisan.
Contoh:
Masih bisa kuhirup aroma
kopi yang pernah kita nikmati bersama
3. "Sense of Taste," atau indra perasa, dalam konteks
penulisan adalah cara untuk menciptakan pengalaman yang kuat dalam tulisan
dengan fokus pada sensasi rasa. Hal ini memungkinkan pembaca untuk merasakan
dan meresapi apa yang dijelaskan dalam tulisan dengan lebih intens, sehingga
meningkatkan daya tarik dan dampak tulisan tersebut.
Contoh:
Sangkaku pada manis katamu adalah
semu
4. Sense of Sight adalah menulis dengan melibatkan indra penglihatan
memiliki Prinsip “show, don’t tell". Dalam konteks
penulisan adalah menggambarkan suatu situasi atau objek sehingga pembaca dapat
membayangkan dengan jelas seperti melihatnya secara langsung.
Prinsip "show, don't tell" ini membantu menciptakan tulisan yang
lebih kuat, hidup, dan memukau. Ini juga memungkinkan pembaca untuk terhubung
dengan cerita atau pesan kita dengan lebih baik, karena mereka dapat
membayangkan dan merasa terlibat dalam apa yang sedang kita sampaikan. Jadi,
detail dan penggunaan indra penglihatan dalam penulisan sangat penting untuk
menciptakan pengalaman yang mendalam dan memikat bagi pembaca.
Contoh
Desau daun
bambu samping rumah selalu menjadi pengingatku pada malam panjang menantimu
5. "Sense of Hearing," atau indra pendengaran, adalah
salah satu cara yang kuat dalam penulisan untuk menciptakan pengalaman yang
melibatkan pembaca dengan menggunakan suara dan nada dalam kata-kata. Ini
mengacu pada penggunaan suara dan nada untuk menggambarkan situasi, emosi, atau
suasana dalam sebuah tulisan.
Contoh
Rinai hujan tak buatku melupa
pada nyanyian rindu di rembang petang
Berdasarkan 5 trik untuk mengembangkan diksi agar menarik tantangan yang
diberikan oleh nara sumber untuk membuatkan satu paragraf bebas dengan
melibatkan ke 5 panca indra.
Desau dedaunan yang berbisik
Merangkul rindu dalam bahasa diam.
Seperti aroma kopi yang tertinggal
Dalam perjalanan panjang penantian
Hingga tak
lagi kulihat jejakmu dalam riuh laraku
Balaesang, 04 Agustus 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar